Pre-Event International Design Summer Camp (IDSC) 2025
Pra-Event International Design Student Camp (IDSC) telah selesai diselenggarakan pada hari Kamis, 24 Oktober 2024 lalu. Kegiatan ini merupakan rangkaian pre-event International Design Summer Camp (IDSC) yang akan diselenggarakan 2025 nanti. Kegiatan berupa sharing session mengusung teman “Adapting Local Values into Wearable Products” yang bertujuan untuk mendiskusikan bagaimana nilai budaya lokal dapat diintegrasikan secara baik ke dalam produk wearable, menciptakan desain yang tidak hanya estetis tetapi juga kaya akan makna budaya. Kegiatan ini yang terbagi menjadi 4 topik yang berbeda-beda dengan 5 orang narasumber yakni Sakchira Wiengkao, Chakkrit Buakaew, Ph.D., Uraiwan Pitimaneeyakul, Ph.D. dari King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang serta Dr. Muchlis, S.Sn., M.Ds. dan Faradillah Nursari, B.Des., M.Ds. dari Fakultas Industri Kreatif Telkom University. Acara yang diawali dengan sambutan ketua program studi Desain Produk Telkom University ini, berhasil menghadirkan suasana diskusi yang hangat bersama para mahasiswa Desain Produk dan Kriya (Tekstil & Fashion) Telkom University
Pameran Internasional Savale: Swastamita x Finale La Salle
Savale: Swastamita x Finale La Salle – Pameran Internasional Menampilkan Karya Kreatif Mahasiswa dari Berbagai Negara Bandung, 18-20 Oktober 2024 – Program Studi S1 Desain Produk dan Program Studi S1 Kriya (Textile & Fashion) Fakultas Industri Kreatif Telkom University mempersembahkan pameran internasional bertajuk “Savale,” sebuah akronim dari “Swastamita” dan “Finale” yang berarti keselarasan sempurna di akhir perjalanan. Pameran ini merupakan hasil kolaborasi antara pameran rutin tahunan Program Studi S1 Kriya “Swastamita” dan Program Studi Desain Produk “Finale,” yang menampilkan karya-karya Tugas Akhir mahasiswa. Pameran Savale telah diselenggarakan pada hari Jumat hingga Minggu, 18-20 Oktober 2024, bertempat di Posco Bandung, mulai dibuka sejak pukul 09:00 hingga 18:00. Acara ini dibuka secara resmi pada 18 Oktober 2024, dengan prosesi sambutan dari Dekan Fakultas Industri Kreatif serta pemotongan pita yang didampingi para struktural Fakultas Industri Kreatif Telkom University. Savale International Exhibition menyuguhkan karya-karya luar biasa dari 133 desainer dengan total 158 karya, termasuk di antaranya 83 karya Tugas Akhir dari Program Studi Desain Produk dan 56 karya dari Program Studi Kriya. Selain itu, pameran ini juga melibatkan exhibitor internasional dari (5) lima negara, yaitu Indonesia, India, Prancis, Malaysia, dan Jepang, serta exhibitor dari universitas rekanan seperti IFI, UPI, dan STDI. Selain pameran, pengunjung juga dapat menikmati berbagai kegiatan menarik seperti sesi tour yang dipandu oleh tour guide, workshop kreatif yang diadakan dua kali sehari dengan (5) lima jenis workshop berbeda, serta hiburan dari talent dari internal maupun rekanan Fakultas Industri Kreatif Telkom University. Savale sukses menghadirkan 1.059 orang pengunjung, yang terdiri dari pengunjung dalam maupun luar negeri. Savale bukan hanya sekadar pameran, tetapi juga perwujudan dari hasil kerja keras dan kreativitas para mahasiswa dalam menyelesaikan Tugas Akhir mereka. More Instagram @savale.exhibition
Ide Bisnis untuk Pemula : Modal Minim Pun Bisa!
Mempunyai bisnis sendiri sejak dini adalah impian banyak orang. Tidak perlu menunggu lulus kuliah atau memiliki banyak modal, kamu bisa memulai bisnis sejak sekarang. Banyak sekali ide bisnis yang bisa kamu jalankan, bahkan dengan modal yang sangat minim. Kenapa Harus Mulai Bisnis Sedini Mungkin? Belajar Manajemen Keuangan: Memulai bisnis akan mengajarkanmu cara mengelola uang dengan baik, membedakan antara pendapatan dan pengeluaran. Meningkatkan Kreativitas: Memulai bisnis akan memaksamu untuk berpikir kreatif dalam mencari ide dan solusi. Membangun Jaringan: Berinteraksi dengan banyak orang akan membantumu membangun jaringan yang luas. Menambah Pengalaman: Pengalaman berbisnis akan sangat bermanfaat untuk masa depanmu. Ide Bisnis yang Cocok untuk Pemula Jasa Titip: Cara Kerja: Bantu teman atau tetangga untuk membelikan barang dari luar negeri atau kota lain. Modal: Hanya membutuhkan biaya pengiriman dan sedikit uang untuk membelikan barang. Tips: Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan jasa titipmu. Jasa Les Privat: Cara Kerja: Jika kamu mahir dalam suatu bidang, seperti matematika, bahasa Inggris, atau musik, kamu bisa menawarkan jasa les privat. Modal: Hanya membutuhkan buku atau materi pelajaran. Tips: Promosikan jasa les privatmu ke teman-teman atau tetangga. Jasa Desain Grafis: Cara Kerja: Jika kamu memiliki kemampuan desain, kamu bisa menawarkan jasa desain logo, poster, atau undangan. Modal: Hanya membutuhkan perangkat komputer dan software desain. Tips: Manfaatkan platform online seperti Fiverr atau Upwork untuk mendapatkan klien. Jualan Makanan atau Minuman: Cara Kerja: Buat makanan atau minuman unik dan menarik, lalu jual ke teman-teman atau di sekitar lingkungan rumah. Modal: Tergantung jenis makanan atau minuman yang dijual, namun umumnya modal awal tidak terlalu besar. Tips: Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan produkmu. Dropshipping: Cara Kerja: Jual produk orang lain tanpa perlu menyimpan stok barang. Modal: Modal utama adalah untuk biaya pemasaran. Tips: Pilih produk yang sedang tren dan memiliki potensi pasar yang besar. Membuat Konten Kreatif: Cara Kerja: Buat konten menarik seperti video, tulisan, atau gambar, lalu monetisasi melalui platform seperti YouTube, Instagram, atau TikTok. Modal: Hanya membutuhkan perangkat untuk membuat konten. Tips: Buat konten yang berkualitas dan konsisten. Cara Memulai Bisnis Temukan Passion: Pilih bisnis yang sesuai dengan minat dan passionmu. Buat Rencana Bisnis: Buat rencana yang sederhana namun jelas, mulai dari target pasar, produk atau jasa yang ditawarkan, hingga strategi pemasaran. Siapkan Modal: Sesuaikan modal dengan jenis bisnis yang ingin kamu jalankan. Bangun Brand: Buat nama dan logo yang menarik untuk bisnismu. Promosikan Bisnis: Manfaatkan media sosial dan jaringan yang kamu miliki untuk mempromosikan bisnis. Jangan Takut Gagal: Kegagalan adalah hal yang wajar dalam berbisnis. Belajar dari kesalahan dan teruslah berusaha. Jangan Takut Memulai Bisnis Memulai bisnis memang penuh tantangan, namun jangan pernah takut untuk mencoba. Banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapatkan dari berbisnis. Ingat, modal yang paling penting adalah keberanian dan semangat untuk terus belajar. Modal Minim Juga Bisa Memulai Bisnis Banyak orang berpikir bahwa untuk memulai bisnis dibutuhkan modal yang besar. Padahal, banyak sekali ide bisnis yang bisa kamu jalankan dengan modal yang sangat minim. Manfaatkan kreativitas dan sumber daya yang kamu miliki. Memulai Bisnis Pasti Banyak Tantangan Dalam perjalanan berbisnis, kamu pasti akan menghadapi banyak tantangan. Mulai dari persaingan yang ketat, masalah keuangan, hingga masalah teknis. Namun, dengan kesabaran, ketekunan, dan semangat yang tinggi, semua tantangan pasti bisa diatasi. Jadi, tunggu apa lagi? Mulailah bisnismu sekarang juga!
Cara Mendapatkan Sertifikat Halal: dan langkah-langkah nya
Sertifikasi halal merupakan salah satu persyaratan penting bagi produk makanan, minuman, dan jasa yang ingin dipasarkan di Indonesia, terutama bagi masyarakat muslim. Proses sertifikasi halal ini bertujuan untuk memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang mereka konsumsi telah memenuhi syarat halal sesuai dengan syariat Islam. Mengapa Sertifikasi Halal Penting? Kepercayaan Konsumen: Sertifikasi halal meningkatkan kepercayaan konsumen, terutama bagi mereka yang memperhatikan kehalalan produk. Persyaratan Legal: Di beberapa negara, termasuk Indonesia, sertifikasi halal menjadi persyaratan wajib untuk beberapa jenis produk. Keunggulan Kompetitif: Produk bersertifikat halal memiliki keunggulan kompetitif di pasar, terutama di negara-negara dengan populasi muslim yang besar. Langkah-langkah Mendapatkan Sertifikat Halal Proses mendapatkan sertifikasi halal umumnya melibatkan beberapa langkah berikut: Pendaftaran: Buat akun: Pelaku usaha perlu membuat akun pada Sistem Informasi Halal (SIHALAL) yang disediakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Isi data perusahaan: Lengkapi data perusahaan, produk yang akan disertifikasi, dan informasi lainnya yang diperlukan. Unggah dokumen: Unggah dokumen-dokumen persyaratan yang telah ditentukan, seperti akta pendirian perusahaan, NIB (Nomor Induk Berusaha), dan dokumen pendukung lainnya. Verifikasi Dokumen: Penilaian awal: BPJPH akan melakukan penilaian awal terhadap kelengkapan dan kebenaran dokumen yang telah diajukan. Pemeriksaan lapangan: Jika dokumen lengkap, petugas dari Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) akan melakukan pemeriksaan lapangan untuk memverifikasi informasi yang telah diberikan. Audit Halal: Penilaian kesesuaian: LPH akan melakukan audit terhadap sistem jaminan halal yang diterapkan oleh perusahaan, termasuk bahan baku, proses produksi, hingga penyimpanan produk. Pengambilan sampel: Jika diperlukan, LPH akan mengambil sampel produk untuk dilakukan pengujian di laboratorium. Penerbitan Sertifikat: Evaluasi hasil audit: BPJPH akan mengevaluasi hasil audit yang dilakukan oleh LPH. Penerbitan sertifikat: Jika hasil audit memenuhi persyaratan, BPJPH akan menerbitkan sertifikat halal. Dokumen yang Dibutuhkan Dokumen yang umumnya diperlukan dalam proses sertifikasi halal antara lain: Akta pendirian perusahaan NIB (Nomor Induk Berusaha) Surat keterangan tempat usaha Daftar produk yang akan disertifikasi Formula produk Prosedur produksi Dokumen pendukung lainnya (jika diperlukan) Biaya Sertifikasi Halal Biaya sertifikasi halal bervariasi tergantung pada jenis produk, kompleksitas proses produksi, dan jumlah produk yang akan disertifikasi. Informasi mengenai biaya dapat diperoleh dari LPH yang ditunjuk oleh BPJPH. Masa Berlaku Sertifikat Halal Sertifikat halal umumnya berlaku selama 3 tahun. Setelah masa berlaku habis, pelaku usaha perlu melakukan perpanjangan sertifikat dengan mengajukan permohonan ulang dan mengikuti proses audit ulang. Tips Mendapatkan Sertifikat Halal Siapkan dokumen lengkap: Pastikan semua dokumen yang diperlukan sudah disiapkan dengan baik sebelum mengajukan permohonan. Pahami sistem jaminan halal: Pelajari secara mendalam tentang sistem jaminan halal yang harus diterapkan di perusahaan Anda. Kerjasama dengan LPH: Pilih LPH yang terpercaya dan berpengalaman untuk membantu proses sertifikasi. Ikuti perkembangan regulasi: Selalu update informasi terbaru mengenai peraturan dan persyaratan sertifikasi halal. Penting: Proses sertifikasi halal dapat memakan waktu beberapa bulan, tergantung pada kompleksitas produk dan kapasitas LPH. Oleh karena itu, sebaiknya mulai mempersiapkan dokumen dan melakukan perencanaan sejak dini. Kata Kunci: sertifikasi halal, langkah-langkah sertifikasi halal, proses sertifikasi halal, BPJPH, LPH, sistem jaminan halal Informasi Tambahan: Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH): Lembaga pemerintah yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan jaminan produk halal di Indonesia. Lembaga Pemeriksa Halal (LPH): Lembaga yang ditunjuk oleh BPJPH untuk melakukan pemeriksaan dan penilaian kehalalan produk. Sistem Informasi Halal (SIHALAL): Sistem informasi yang digunakan untuk mengelola proses sertifikasi halal secara online. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memperoleh sertifikat halal untuk produk Anda dan memberikan jaminan kepada konsumen akan kehalalan produk tersebut.
Kapan Waktu yang Tepat Mengganti Oli Mobil? Panduan Lengkap
Pernahkah Anda bertanya-tanya, “Setiap berapa kilometer sih saya harus ganti oli mobil?” Pertanyaan ini seringkali muncul di benak para pemilik mobil. Mengganti oli secara rutin adalah salah satu perawatan paling penting untuk menjaga performa mesin mobil Anda. Namun, berapa jarak tempuh yang ideal sebelum mengganti oli? Mari kita bahas lebih lanjut. Berapa Sering Harus Ganti Oli? Tidak ada jawaban pasti yang berlaku untuk semua mobil. Frekuensi penggantian oli sangat bergantung pada beberapa faktor, seperti: Jenis oli: Oli sintetis umumnya memiliki umur pakai yang lebih lama dibandingkan oli mineral. Merek dan model mobil: Setiap mobil memiliki rekomendasi yang berbeda-beda terkait interval penggantian oli. Kondisi berkendara: Jika sering digunakan dalam kondisi ekstrem seperti macet atau membawa beban berat, oli lebih cepat kotor dan perlu diganti lebih sering. Kualitas bahan bakar: Bahan bakar yang berkualitas buruk dapat mempercepat degradasi oli. Secara umum, interval penggantian oli yang disarankan adalah antara 5.000 hingga 10.000 kilometer. Namun, selalu rujuk ke buku manual kendaraan Anda untuk mendapatkan rekomendasi yang paling akurat. Cara Mengecek Kondisi Oli Mobil Untuk memastikan oli mobil Anda masih dalam kondisi baik, Anda bisa melakukan pengecekan secara berkala. Berikut langkah-langkahnya: Parkirkan mobil di tempat yang rata. Biarkan mesin dingin. Buka kap mesin. Temukan dipstick oli. Dipstick oli biasanya berwarna kuning atau oranye dan memiliki pegangan yang mudah diputar. Cabut dipstick dan bersihkan. Lap bersih dipstick menggunakan kain bersih. Celupkan kembali dipstick dan tarik keluar. Periksa level oli. Level oli yang ideal berada di antara tanda “Add” dan “Full” pada dipstick. Periksa warna dan kekentalan oli. Oli yang masih bagus biasanya berwarna cokelat keemasan dan memiliki kekentalan yang cukup. Jika oli berwarna hitam pekat atau berbau gosong, itu artinya oli sudah perlu diganti. Tanda-Tanda Oli Mobil Perlu Diganti Selain dengan cara di atas, Anda juga bisa memperhatikan beberapa tanda berikut ini: Lampu indikator oli menyala: Jika lampu indikator oli menyala, itu artinya level oli sudah sangat rendah atau ada masalah pada sistem pelumasan. Mesin terasa kasar atau berisik: Oli yang kotor atau habis dapat menyebabkan mesin bekerja lebih keras dan menghasilkan suara yang tidak biasa. Konsumsi bahan bakar meningkat: Oli yang kotor dapat meningkatkan gesekan pada komponen mesin, sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros. Mobil sulit dihidupkan: Oli yang sudah tidak layak pakai dapat membuat mesin sulit untuk dihidupkan, terutama saat cuaca dingin. Kapan Harus Mengganti Oli? Selain berdasarkan jarak tempuh, ada beberapa kondisi lain yang juga bisa menjadi indikasi bahwa oli mobil perlu diganti: Setelah melewati kondisi berkendara yang ekstrem: Misalnya setelah perjalanan jauh, melewati jalan yang rusak, atau terjebak macet dalam waktu yang lama. Setelah terjadi kebocoran oli: Jika Anda menemukan adanya kebocoran oli, segera perbaiki dan ganti oli. Setelah melakukan perbaikan mesin: Jika Anda baru saja melakukan perbaikan pada mesin mobil, disarankan untuk mengganti oli. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Interval Penggantian Oli Selain jarak tempuh, beberapa faktor lain juga dapat memengaruhi seberapa sering Anda perlu mengganti oli, seperti: Umur kendaraan: Mobil yang lebih tua umumnya membutuhkan penggantian oli lebih sering. Kondisi jalan: Jalan yang berlubang atau tidak rata dapat mempercepat keausan oli. Kualitas oli: Oli sintetis umumnya memiliki umur pakai yang lebih lama dibandingkan oli mineral. Frekuensi penggunaan kendaraan: Jika sering digunakan dalam jarak dekat atau sering berhenti-berhenti, oli lebih cepat teroksidasi. Tips Tambahan Gunakan oli yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Ganti oli di bengkel resmi atau bengkel terpercaya. Simpan catatan penggantian oli untuk memudahkan Anda dalam memantau jadwal perawatan selanjutnya. Perhatikan warna dan bau oli saat melakukan pengecekan. Jangan menunda penggantian oli jika sudah mencapai interval yang disarankan. Dengan melakukan perawatan rutin dan memperhatikan tanda-tanda di atas, Anda dapat menjaga performa mesin mobil tetap optimal dan menghindari kerusakan yang lebih serius.