Merangsang Kreativitas dan Pembelajaran Anak Usia Dini Melalui Sensory Table di TK Graha Ananda
Pada Rabu, 5 Juni 2024, tim pengabdian masyarakat melaksanakan kegiatan di TK Graha Ananda, Kabupaten Bandung Barat, dengan merancang dan memperkenalkan sensory table. Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang indera anak-anak usia dini dan mendukung proses pembelajaran mereka melalui alat yang inovatif dan multifungsi. Sensory table yang dibuat menggunakan bahan kayu solid berkualitas tinggi, sesuai dengan konsep lingkungan belajar TK Graha Ananda yang mengutamakan bahan natural. Bagian atas meja dilengkapi dengan penutup standar yang dapat berfungsi sebagai whiteboard, memungkinkan meja ini digunakan untuk berbagai aktivitas edukatif. Para guru dan orang tua menyambut baik kegiatan ini, dengan 100% peserta menyatakan bahwa materi kegiatan sesuai dengan kebutuhan mereka. Demonstrasi penggunaan sensory table diikuti dengan antusias oleh anak-anak, yang menikmati berbagai aktivitas sensorik seperti bermain dengan pasir warna-warni, air, dan biji-bijian.
PERANCANGAN KEMASAN VACUUM SEAL BERBASIS USER EXPERIENCE DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN KONSUMEN DAPUR MORA BANDUNG AKAN KEMASAN BERUMUR SIMPAN PANJANG
Dapur mora mempunyai permasalahan berupa terbatasnya sumber daya manusia yang berlatar belakang desainer, baik desainer produk maupun desainer komunikasi visual, dapur mora seperti halnya usaha forzen food dan kue kering lainnya, harus bersaing antar rumah makan dalam pesatnya pertumbuhan industri kuliner di Indonesia, khususnya kota Bandung. Kemasan vacuum seal adalah kemasan wajib dalam bisnis makanan beku, banyak UMKM yang mengabaikan spesifikasi maupun kuaitas dari kemasan vacuum seal dan pengaruhnya terhadapa makanan yang mereka jual, Dalam fungsi ini desain kemasan, selain mempunyai fungsi melindungi dan menjaga kualitas makanan, kemasan juga harus mendapat dukungan penuh dari unsur desain-grafisnya, hingga layout yang harus menarik, juga dapat menambah eksposur dalam promosi dapur mora, untuk dapat berkembang menjadi Rumah makan yang lebih baik, bisa bersaing ditengah geliat pertumbuhan industri kuliner di kota bandung dan dapat meyerap lebih banyak tenaga kerja.
Perancangan Stretcher Multifungsi; Solusi Transportasi dan Kesehatan di Desa Pedalaman
Kehidupan di masyarakat urban yang padat, di mana jalanan kecil dan sempit menjadi karakteristik utama, seringkali menjebak warga dalam pola hidup yang kurang memperhatikan kesehatan. Lingkungan yang sempit dan minim dipadukan dengan ketidak pedulian kepada lingkungan, dapat memicu gaya hidup kurang aktif dan pola makan yang tidak seimbang. Hal ini berujung pada masalah gizi buruk, terutama pada anak-anak, ibu hamil yang menjadi perhatian serius bagi para tenaga kesehatan. Posyandu, sebagai upaya pencegahan dan penanganan gizi buruk, memegang peranan penting dalam menjangkau masyarakat urban di lingkungan sempit dan harus memfasilitasi agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar. Dibutuuhkan stretcer yang multifungsi yang dapat dijadikan kasur pemeriksaan, digunakan diangkat dan diangkut, dilipat dan dibawa dengan mudah. Metode yang digunakan adalah metodi SCEMPER, metode ini menghasilkann inovasi baru dan teknologi tepat guna yang dilihat dari produk sebelumnya. Membuat dan mengubah sifat stretcher yang pada umumnya sebagai alat pemindah pasien, implementasi pada penelitian awalnya menggunakan tahapan Substitute, Combine, Adapt mengadopsi dan memodifikasi stretcher pada produk eksisting seperti membuat kaki kaki, sistem lipatan, tahapan Maximize/Minimize, Put to Other Uses, Eliminate melakukan penguranga hal hal yang tidak perlu seperti material menggunakan lightweight, waterproof non-woven material yang akan mendukung lipatan dan berat pada stretcher, tahap berikutnya Rearrange or Reverse melakukan uji validasi dengan menyimpan beban 15 kg pada posisi stretcher kasur pemeriksaan, selanjutnya mengangkat dan melipat dengan mudah untuk mendukung mobilitas. Uji validasi dilakukan responden pada masyarakat sasar yang melakukan uji coba seperti sistem rel lipatan berfungsi dengan baik 82%, keamanan membawa pasien 78%, kemudahan akselerasi 85%, resiko terjatuh 75%, kekuatan material pada stretcher 90%. Dai uji validasi tersebut perancangan stretcher multifungsi berhasil untuk digunakan diposyandu sebagai kasur pemeriksaan untuk ibu hamil/lansia dan balita, stretcher lipatan dan kemudahan mobailitas sangat diunggulkan, akselerasi dijalan sempit dapat teratasi karena dimensi yang tidak terlalu besar.
PERANCANGAN STAND QUR’AN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS BELAJAR SISWA/SANTRI DALAM PROGRAM BIBA DAN MDT DI SD LANGENSARI, YAYASAN AL FURQAN KOTA CIMAHI
SD Langensari merupakan sekolah dasar yang berada dibawah Yayasan AL-Furqan, sesuai dengan visi misi Yayasan bahwa menanamkan akhlak dan Aqidah menjadi hal utama pada proses belajar mengajar maka dari itu Yayasan ini memiliki program khusus berupa BIBA (bimbingan iqra & al qur’an) serta MDT (madrasah diniyyah takmiliyyah). Kondisi yang terjadi di yayasan ini sesuai dengan hasil pengamatan atau observasi awal yang dilakukan peneliti ternyata di yayasan ini masih menggunakan fasilitas dan ruang kelas SD Langensari sebagai fasilitas yang digunakan untuk kegiatan BIBA dan MDT. Makadari itu untuk menunjang keberlangsungan kegiatan tersebut tim abdimas Prodi Desain Produk menunjuk mitra tersebut sebagai masyarakat sasar dengan merancang stand qur’an untuk meningkatkan efektifitas belajar siswa/santri dalam program BIBA dan MDT di SD Langensari, Yayasan Al-furqon Kota Cimahi.
MURAL SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENDORONG MINAT HADIR DI POSYANDU
Posyandu adalah program pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat dan mengatur pola hidup sehat. Posyandu rw 07 Desa Jayamekar Kabupaten Bandung Barat rutin melakukan kegiatan posyandu setiap bulannya akan tetapi masyarakat tidak banyak untuk hadir dikarenakan beberapa faktor diantaranya faktor pendidikan yang melihat rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, kurangnya partisipasi dalm kegiatan posyandu, kurang sarana prasarana dalam kegiatan posyandu, KMS (kartu menuju sehat) yang lupa dibawa atau hilang sehingga enggan untuk hadir, kader posyandu yang kurang aktif dalam sosialisasi program dll, maka dari itu tampilan luar posyandu melakukan redesain mural sebagai promosi daya tarik masyarakat. Metode yang diimplementasikan Participatory Action Research (PAR) dengan 3 tahapan yang pertama tahapan perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi, metode ini dibantu dengan teknik pencarian data diantaranya wawancara, dokumentasi, dan observasi. Tahapan perencanaan menghasilakn jumlah penduduk yang terklasifikasi dengan posyandu seperti berikut batita 175 orang, balita 297 orang, ibu hamil 187 orang dan lansia 231 orang untuk keselurauhan pada Rw 07 Desa Jayamekar. Pada pra mural data yang hadir dalam cek kesehatan bulan april 2024, batita 132 orang, balita 210 orang, ibu hamil 115 orang dan lansia 39 orang. Implementasi mural pada tahap pelaksanaan dilakukan dari data data yang didapat seperti adanya objek kucing, kupu kupu, anak anak, tumbuhan dan bunga melihat dari ekologi desa jayamekar yang masih asri dan dipenuhi dengan anak anak. Pada tahapan evaluasi melihat kegiatan posyandu dengan data berikut pada bulan mei 2024 pasca mural diantaranya batita 158 orang, balita 257 orang, ibu hamil 156 orang dan lansia 78 orang. Melihat perubahan posyandu kehadiran masyarakat dan rasa nyaman terhadap lingkungan yang bersih sangat mempengaruhi untuk ingin datang dan melakukan kesehatan perenting, seperti perawatan ibu dan anak, pendidikan gizi, pengawasan pertumbuhan, imunisasi, keluarga berencana, dan kampanye kesehatan.