Bachelor of Product Design Telkom University

Community Service

Jan
10

IMPLEMENTASI RAK SEPATU ERGONOMIS DI PONDOK PESANTREN AL-FURQON

Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan pada Jumat, 5 Januari 2024 adalah pemberian hibah rak sepatu ergonomis dengan tutup yang dirancang sesuai dengan kebutuhan yang diajukan oleh para santri yang tinggal di asrama Ikhwan di Pondok Pesantren Tahfidz Yatim Dhuafa Al-Furqon. Rak sepatu ergonomis adalah sebuah inovasi desain yang secara khusus dibuat untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam menyimpan sepatu secara efisien, aman, dan nyaman. Desain ini mempertimbangkan prinsip-prinsip ergonomi yang menekankan kenyamanan dan efisiensi dalam penggunaan. Biasanya, rak sepatu ergonomis terdiri dari bahan yang kuat dan tahan lama, dengan susunan ruang yang dirancang untuk mengakomodasi berbagai jenis sepatu. Komponen utama dari rak sepatu ergonomis adalah desain yang memungkinkan akses yang mudah namun tetap menjaga keamanan sepatu. Ini sering kali mencakup tutup atau penutup yang bisa dibuka dan ditutup dengan mudah untuk melindungi sepatu dari debu atau kerusakan akibat paparan langsung dengan lingkungan sekitar. Rak ini juga dirancang dengan ukuran yang sesuai, tidak hanya untuk menampung sepatu dengan baik namun juga untuk menghemat ruang, memungkinkan penggunaan yang efisien di lingkungan yang terbatas seperti asrama atau ruang penyimpanan terbatas lainnya. Selain itu, desain rak sepatu ergonomis juga mempertimbangkan aspek estetika. Dengan penekanan pada tampilan yang menarik, rak ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan, tetapi juga sebagai bagian dari desain interior yang menyatu dalam lingkungan tempatnya ditempatkan. Desain yang estetis ini tidak hanya mencakup warna dan material yang digunakan, tetapi juga keseluruhan struktur rak yang bisa menambah daya tarik visual dari ruangan.

DETAIL
Jan
10

PERANCANGAN TEMPAT SAMPAH COMPACT DI SD LANGENSARI KOTA CIMAHI

SD Langensari merupakan salah satu sekolah dasar swasta yang berada di jalan LangensariNo.129A Kelurahan Cibereum Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Seperti pada sekolahdasarpada umumnya bahwa SD Langensari merupakan sekolah dasar yang sedang berkembang, memiliki 6kelas dengan waktu penyelenggaraan 5 hari dalam seminggu. Sarana dan prasarana yang dimiliki adalah ruang kelas, ruang guru, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, mushola, toilet, ruang UKS dan lain sebagainya. Jumlah tenaga pendidik yang dimiliki adalah 8 orang guru, 1 orang operator sekolah, 1 penjaga sekolah, 1 orang kepala sekolah. 8 orang guru tersebut terbagi menjadi 6 guru kelas dan 2 guru bidang. Kondisi yang terjadi di SD Langensari sesuai dengan hasil pengamatan atau observasi awal yang dilakukan peneliti ternyata di SD Lengensari belum terdapat sarana tkebersihan berupa tempat sampah yang memadai. Perancangan tempat sampah compact menjadi solusi permasalahan hal tersebut, karena dapat meningkatkan kesadaran siswa terhadap lingkungan.

DETAIL
Jan
10

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DAN LIVERY LONDRI CUCI KILOAN

Londri cuci kiloan yang berlokasi di grand sharon raya utara no 41, mempunyai permasalahan berupa terbatasnya sumber daya manusia yang berlatar belakang desainer, baik desainer produk maupun desainer komunikasi visual, Londri cuci kiloan seperti halnya laundry lainnya, harus bersaing antar laundry dalam pesatnya pertumbuhan industri penatu di Indonesia, khususnya kota Bandung. Frekuensi Permintaan layanan cuci pakaian yang tinggi, mau tidak mau mengharuskan Rumah londri cuci kiloan untuk membuat inovasi, khususnya kemasan yang lebih representatif. Melalui bentuk dan citra yang dimiliki, Dalam fungsi ini, laundry bag harus mendapat dukungan penuh dari unsur desain-grafisnya, hingga layout yang harus menarik, juga dapat menambah eksposur dalam promosi londri cuci kiloan, untuk dapat berkembang menjadi laundry yang bisa bersaing ditengah geliat pertumbuhan industri penatu di kota bandung dan dapat meyerap lebih banyak tenaga kerja.

DETAIL

PERANCANGAN PLANTABLE PAPER BAG RUMAH MAKAN PECEL LELE METRO

Rumah makan Pecel Lele Metro mempunyai permasalahan berupa terbatasnya sumber daya manusia yang berlatar belakang desainer, baik desainer produk maupun desainer komunikasi visual, Rumah makan Pecel Lele Metro seperti halnya rumah makan lainnya, harus bersaing antar rumah makan dalam pesatnya pertumbuhan industri kuliner di Indonesia, khususnya kota Bandung. Frekuensi Permintaan layanan dibungkus atau dibawa pulang yang tak kalah tinggi dengan frekuensi makan ditempat, mau tidak mau mengharuskan Rumah makan Pecel Lele Metro untuk membuat kemasan makanan yang sustainable. Melalui bentuk dan fungsi yang dimiliki, Dalam fungsi ini material dan fungsi kemasan harus dapat mendukung penuh dan mendorong individu untuk menggeluti pendauran ulang (recycle). Bahkan, sustainability packaging ini juga bertujuan agar para individu dapat menemukan peluang bisnis di balik penggunaan bahan-bahan sustainable yang ada, sehingga bentuk kemasan selain menarik, juga dapat menambah eksposur dalam promosi Rumah makan Pecel Lele Metro, untuk dapat berkembang menjadi Rumah makan yang lebih baik, bisa bersaing ditengah geliat pertumbuhan industri kuliner di kota bandung dan dapat meyerap lebih banyak tenaga kerja.

DETAIL

Desain Sudut Baca Ergonomis Pondok Pesantren Al-Furqon

Pondok Pesantren Tahfidz Yatim Dhuafa Al-Furqon terus berkembang sebagai pusat pendidikan yang peduli akan kesejahteraan santri. Sebagai bagian dari komitmen kami dalam meningkatkan lingkungan belajar yang inklusif dan memperhatikan kesejahteraan santri, tim pengabdian masyarakat dari Program Studi S1 Desain Produk telah berkolaborasi erat dengan pengurus pesantren dalam merancang dan mengimplementasikan sudut baca yang ergonomis. Dengan penekanan pada kenyamanan dan kebutuhan praktis, inisiatif ini bertujuan untuk memberikan ruang yang inspiratif dan mendukung untuk kegiatan literasi santri. Desain ergonomis pada sudut baca di pesantren tidak hanya sekadar soal estetika, namun juga mengenai fungsi yang memperhatikan kesehatan fisik dan kenyamanan penggunanya. Melalui kolaborasi yang erat antara tim pengabdian masyarakat dan pihak pesantren, kami berhasil merancang solusi yang tidak hanya memperhatikan ketersediaan ruang, tetapi juga mengakomodasi kebutuhan santri dalam mengakses bahan bacaan secara lebih efisien. Implementasi desain sudut baca yang ergonomis ini melibatkan proses yang menyeluruh, dari pemetaan kebutuhan hingga pengaturan ruang. Dalam perjalanan ini, kami juga mempertimbangkan variasi usia santri dan tujuan penggunaan sudut baca tersebut. Dengan memahami berbagai kebutuhan dan preferensi, kami menghadirkan sebuah ruang yang tidak hanya mempromosikan minat baca, tetapi juga menghadirkan pengalaman yang menyenangkan dan ergonomis bagi setiap individu.

DETAIL