HIBAH KALENDER DAN JAM MONTESSORI DI RA KUTTAB LABIB BANDUNG
Kalender Montessori RA Kuttab Labib Bandung, lembaga pendidikan anak usia dini yang mengedepankan nilai-nilai Islam, kreativitas, dan kemandirian, menerima hibah berupa kalender dan jam Montessori modular hasil dari program pengabdian masyarakat. Produk ini bertujuan untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif, sekaligus membantu anak-anak memahami konsep waktu dan pengorganisasian jadwal secara visual. Hibah ini diserahkan pada pada 5 November 2024 dan disambut dengan antusias oleh pihak sekolah. Jam Montessori Kalender dan jam Montessori dengan konsep modular yang fleksibel dapat disesuaikan dengan berbagai tema dan aktivitas pembelajaran di RA Kuttab Labib. Kalender menampilkan jadwal harian dan aktivitas secara visual, sementara jam Montessori dilengkapi elemen interaktif untuk memperkenalkan anak-anak pada pembagian waktu. Produk ini juga dirancang dengan material ramah lingkungan dengan jarum jam berwarna merah dan biru sebagai pengenal waktu yang menarik perhatian anak-anak, menjadikannya alat bantu belajar yang aman dan efektif. Dengan adanya hibah ini, RA Kuttab Labib diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran sekaligus mempersiapkan anak-anak dengan keterampilan manajerial sejak dini.
ABDIMAS DOSEN : MEMBANGUN KARAKTER PELAJAR PANCASILA
MEMBANGUN KARAKTER PELAJAR PANCASILA MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL DI TK GRAHA ANANDA PADALARANG Martiyadi Nurhidayat, Hardy Adiluhung, Edwin Buyung Syarif Permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan saat ini adalah rendahnya pengetahuan anak-anak usia dini terhadap Pancasila serta lemahnya implementasi nilai- nilai karakter dan budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Kondisi ini menjadi tantangan bagi lembaga pendidikan, khususnya taman kanak-kanak, yang diharapkan dapat menjadi fondasi awal bagi pembentukan karakter anak. Salah satu solusi yang diusulkan adalah penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui penerapan program pendidikan berbasis nilai-nilai Pancasila sejak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) yang melibatkan partisipasi aktif dari pendidik, anak- anak, dan orang tua dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini memungkinkan terjadinya perubahan yang langsung diobservasi dan diadaptasi sesuai dengan kebutuhan lokal. Solusi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan memperkenalkan produk permainan tradisional sebagai bagian dari muatan lokal di taman kanak-kanak. Permainan tradisional dipilih karena sarat dengan nilai-nilai kebersamaan, kerja sama, kejujuran, dan tanggung jawab yang sejalan dengan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak tidak hanya mulai mengenal dan memahami Pancasila, tetapi juga menginternalisasikan nilai-nilai tersebut melalui kegiatan bermain yang menyenangkan dan bermakna. Permainan tradisional terbukti efektif dalam meningkatkan karakter budi pekerti anak-anak dan memfasilitasi mereka untuk lebih memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui integrasi permainan tradisional di lembaga pendidikan anak usia dini memberikan dampak positif terhadap pembentukan karakter dan nilai-nilai luhur Pancasila pada anak-anak. Implementasi ini diharapkan dapat menjadi model yang berkelanjutan bagi lembaga pendidikan lainnya dalam rangka menyiapkan generasi penerus bangsa yang berkarakter dan berbudaya. PENGABDIAN MASYARAKAT DOSEN DESAIN PRODUK TELKOM UNIVERSITY
Coming Soon! International Design Summer Camp 2025
Pada tahun 2025 Program Studi Desain Produk Telkom University akan kembali menggelar program Internasional bertajuk International Summer Camp (IDSC) 2025. Setelah tahun sebelumnya program dilaksanakan di Malaysia, pada tahun 2025 Prodi DP Tel-U akan melaksanakan program IDSC di Thailand yang bekerjasama dengan King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang (KMITL) yang merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang berada di Thailand. Program ini sedang membukan pendaftaran bagi para mahasiswa Desain Produk Telkom University, dengan memprioritaskan angkatan 2022, walaupun selain angkatan tersebut dapat mengikuti program ini juga. Dengan estimasi biaya senilai 11-12 juta Rupiah/orang, program ini hanya membatasi peserta hingga 2o orang saja. Adapun info lengkapnya terkait kegiatan tersebut dapat dilihat pada rincian berikut: 🌟 Ayo Ikut International Design Summer Camp 2025! 🌟 📅 17 – 22 Februari 2025 💰 ± IDR 11-12 Juta/Orang 👥 Kuota: 20 MAHASISWA (Diprioritaskan untuk angkatan 2022) PASTIKAN MEMILIKI PASPOR YANG MASIH AKTIF 📍 Destinasi: • Bangkok Design Week • Kampus KMITL • Panas Nikom Chonburi • Bang Lamphu – Khao San • The Grand Palace 🎒 Termasuk: • Tur Kota • Pengalaman Budaya • Kegiatan Desain • Penginapan, Penerbangan, Transportasi 🚀 KUOTA TERBATAS! 🚀 Jangan lewatkan kesempatan seru ini! Amankan tempatmu sekarang dan siap-siap untuk petualangan tak terlupakan di Bangkok! 🌏✨ PIC : Bu Sheila dan Pak Yadi #IDSC2025#BangkokDesignWeek2025 #DesignCamp #KMITL #ExploreBangkok —
Diskursus Desain “RND+AI : Evoking New Trend” Bersama ADPII
Pada Jumat, 8 November 2024, mahasiswa peserta mata kuliah Seminar Pra TA dan Literasi Data Desain Produk Telkom University menghadiri Diskursus Desain, sebuah acara inspiratif yang diselenggarakan oleh Telkom University bersama Asosiasi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII) di Aula Gedung Sebatik Telkom University. Bertempat di Aula lantai 5 Fakultas Industri Kreatif (FIK), Telkom University, acara ini membahas terkait perkembangan profesi desain produk industri di Indonesia serta menyoroti keterkaitan Research & Development (RND) Desain produk dengan fenomena Artificial Intelegent (AI). Diskursus Desain menghadirkan sesi talkshow interaktif yang dirancang untuk memperluas wawasan mahasiswa mengenai tantangan dan peluang dalam industri desain produk. Sebagai organisasi yang telah berdiri sejak 1976, ADPII menjadi mitra strategis dalam memberikan pandangan mendalam terkait perkembangan industri dan peran desainer dalam pembangunan nasional. Acara yang berlangsung mulai pukul 14.30 ini menghadirkan 3 orang narasumber yakni Fajar Sadika, Ariya Sanjaya dan Jeff Andrew yang langsung dimoderatori oleh Freddy Chriswantra. Kehadiran ADPII sebagai narasumber utama juga memberikan nilai tambah, terutama dalam memahami pentingnya kode etik yang harus dijunjung tinggi oleh setiap desainer. ✨ Menuju desainer masa depan yang kompeten, kreatif, dan berintegritas!
Delegasi KMITL Thailand Hadiri Program Kursus Batik di FIK Tel-U
Bandung – Telkom University menyambut delegasi dari Thailand pada hari Selasa, 22 Oktober 2024, dalam rangkaian kegiatan program Batik Course yang berlangsung hingga Kamis, 24 Oktober 2024. Delegasi yang terdiri dari 17 mahasiswa dan 3 dosen ini berasal dari King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang (KMITL) dan Burapha University. Program ini diinisiasi oleh Centre of Excellence (COE) Digital Assets and Craftsmanship, Ciptaloka, yang bekerja sama dengan Fakultas Industri Kreatif di Telkom University sebagai upaya untuk mendalami seni batik sekaligus membangun hubungan lintas budaya antara Indonesia dan Thailand. Ahda Yunia Sekar F., S.Sn., M.Sn., Ketua COE Ciptaloka sekaligus Ketua Program Batik Course, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi media pengajaran dan pembelajaran, tetapi juga berperan sebagai ajang diskusi budaya. “Program ini memungkinkan kita untuk membuka diskusi budaya dengan negara tetangga, sehingga menciptakan pemahaman lintas budaya yang lebih dalam,” ungkap Ahda Yunia. Program Batik Course ini, lanjutnya, merupakan bagian dari upaya Telkom University dalam memperkenalkan keindahan dan filosofi batik kepada dunia internasional, khususnya kepada institusi pendidikan di Thailand. Swastamita: Momen Unjuk Karya di Panggung Internasional Sebagai penutup program, hasil karya batik dari para peserta akan dipamerkan pada ajang Swastamita yang digelar pada Sabtu, 26 Oktober 2024, bertempat di Cornerstone Paskal, Bandung. Acara Swastamita merupakan fashion show dan pameran seni tekstil tahunan yang diselenggarakan oleh Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion. Acara ini menawarkan kesempatan bagi para mahasiswa dari Indonesia dan Thailand untuk memamerkan kreativitas mereka di hadapan pengunjung, termasuk pegiat industri fashion dan seni dari dalam maupun luar negeri. Swastamita, yang berasal dari bahasa Sanskerta berarti “pemandangan senja yang indah,” menjadi simbol penyatuan seni dan budaya yang disampaikan melalui karya batik. Karya yang dipamerkan di Swastamita diharapkan mampu menggambarkan interpretasi masing-masing individu dalam mengolah batik, baik dari segi motif, warna, maupun filosofi, sehingga menciptakan ragam visualisasi batik yang segar. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menarik minat audiens internasional, sekaligus mengangkat potensi seni batik Indonesia di ranah global. Talk Show: Diskusi Karya Kreatif Berbasis Nilai Budaya Dalam rangkaian kegiatan Batik Course ini, turut diselenggarakan sebuah talk show yang melibatkan dosen Desain Produk serta Desain Kriya Tekstil dan Fashion dari Telkom University bersama para dosen tamu dari KMITL dan Burapha University. Talk show ini diadakan untuk mendiskusikan berbagai cara dalam mengadaptasi nilai-nilai lokal ke dalam produk siap pakai, seperti busana dan aksesori. Diskusi ini menjadi media pertukaran pengetahuan yang sangat berharga, mengingat pesatnya perkembangan industri fashion global yang tetap memerlukan sentuhan lokal. Dosen tamu asal Thailand juga mengungkapkan kekagumannya terhadap keragaman budaya Indonesia yang dapat diintegrasikan dalam produk-produk desain modern. “Melalui pemahaman budaya lokal, kami dapat menciptakan karya yang memiliki nilai tambah dan memiliki relevansi tinggi dengan pasar global,” tutur salah satu dosen dari KMITL. Kolaborasi akademis lintas negara ini diharapkan mampu menghasilkan ide-ide segar yang relevan bagi dunia kreatif masa kini. Membangun Hubungan Internasional Melalui Kesenian Kegiatan Batik Course ini memiliki arti penting dalam memperkuat hubungan internasional antar universitas dan membuka peluang kolaborasi di masa mendatang. Para peserta dari KMITL dan Burapha University mengaku bahwa pengalaman mengikuti program ini tidak hanya menambah keterampilan membatik, tetapi juga memberikan wawasan baru tentang kekayaan budaya Indonesia. Di sisi lain, program ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa Telkom University untuk bertukar pandangan mengenai tradisi seni dan budaya Thailand. Dengan adanya program-program seperti ini, diharapkan tercipta ikatan yang kuat antara institusi pendidikan di Indonesia dan Thailand. Seni batik sebagai kekayaan budaya Indonesia, dapat menjadi medium untuk menjembatani pemahaman budaya sekaligus memperkenalkan warisan bangsa kepada dunia internasional. (Dir) Sumber : https://www.indofakta.com/News/36868