Hibah Label Kemasan Produk Brownies Fudgy
Budewi Cake & Pastry merupakan salah satu UMKM yang tergabung dalam IKABOGA. Salah satu produk unggulan dari Budewi Cake & Pastry adalah brownies fudgy. Brownies fudgy yang dihasilkan oleh UMKM Budewi Cake & Pastry memiliki berbagai varian rasa, mulai dari coklat, red velvet, green tea, dll. Variasi rasa ini merupakan salah satu potensi untuk meningkatkan penjualan, namun demikian, kemasan yang ada saat ini belum cukup menarik, karena hanya menggunakan mika dan stiker. Foto kemasan produk saat ini dapat dilihat pada gambar berikut. Selain kemasan, Ibu Dewi selaku owner juga berkonsultasi mengenai brand dari usaha brownies yang dimilikinya, karena saat ini masih menggunakan Budewi yang diambil dari nama beliau selaku pemilik usaha. Ibu Dewi memiliki kekhawatiran jika brand tersebut masih belum cukup menarik, terutama jika ingin memperluas target yang semula hanya ibu rumah tangga atau orang tua menjadi remaja. Ibu Dewi mengharapkan desain logo dan kemasan yang menarik dan dapat diterima oleh berbagai kalangan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan oleh Nurul Fitriana Bahri dan Sheila Andita Putri (Dosen Program Studi S1 Desain Produk) dan Bijaksana Prabawa (Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual) serta Muhammad Raissa Nagatarizqy Ferionda dan Abimanyu Fitrian Faza (Mahasiswa Program Studi S1 Desain Produk). Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dihasilkan desain label kemasan dengan jenis kemasan yang lebih menarik sesuai dengan hasil diskusi bersama Ibu Dewi selaku pemilik usaha. Brand dari brownies fudgy yang disarankan adalah “CUBEBROWNIE” yang terinspirasi dari bentuk brownies yang dihasilkan oleh Ibu Dewi yang dijual sudah dalam bentuk potongan-potongan kecil yang mudah untuk dikonsumsi. Brand ini terpilih karena mampu merepresentasikan produk yang dihasilkan, pelafalannya mudah, serta mudah diingat. Selanjutnya label kemasan dibuat dengan aneka warna yang merepresentasikan masing-masing varian rasa dari brownies fudgy yang dihasilkan, yakni red velvet, coklat, green tea, dan keju. Alternatif desain label kemasan dapat dilihat pada gambar berikut. Dibuat beberapa variasi label kemasan untuk memudahkan pembeli dalam mengidentifikasi rasa yang ada melalui visualisasi ikon dan warna yang merepresentasikan masing-masing rasa.
PERANCANGAN KONSEP SEGITIGA KERJA PADA GEROBAK KULINER UNTUK MENUNJANG STASIUN KERJA ERGONOMIS DI RUMAH MAKAN PECEL LELE METRO
Konsep segitiga kerja pada gerobak kuliner merupakan konsep stasiun kerja yang dapat membantu meminimalisir cedera sekaligus dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi alur aktivitasnya. Dapur mempunyai tiga fungsi kegiatan yaitu membersihkan, meracik serta memasak. Ketiga kegiatan tersebut dikenal sebagai konsep segitiga Kerja (the work triangle) dan dibagi ke dalam tiga zona besar dan dijadikan acuan dalam membuat standar dapur secara umum. Gerobak bakso yang merupakan dapur berjalan mempunyai prinsip tatanan zona yang sama, yaitu; Zona Menyimpan dan pembersihan, adalah zona dimulainya semua kegiatan memasak mulai dari kegiatan mempersiapkan bahan-bahan masakan dari lemari kulkas hingga kegiatan membersihkan peralatan dan perlengkapan memasak dan sayuran. Zona Meracik, yaitu zona meracik bahan-bahan masakan yang nantinya masuk ke proses pemasakan, Zona Memasak, Area ini adalah area yang dilengkapi dengan kompor serta tempat sementara untuk makanan panas. Penggunaan konsep stasiun kerja ini dirancang agar dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi yang dapat meminimalisir cedera otot dan berujung pada produktivitas, Dimana menurut Kartika (2010) kepuasan kerja merupakan refleksi dari pegawai terhadap pekerjaan yang dilakoninya sebagai hasil interaksi antar pegawai, pekerjaan, serta linkungan kerja. Konsep segitiga kerja pada stasiun kerja ini diharapkan dapat meningkatkan produktifitas dan kenyaman para pengguna hasil kerjasama dengan Program Studi Desain Produk Fakultas Industi Kreatif Telkom University.
Sharing Sore Bersama Chief Designer karoseri Laksana di Mercedes-Benz
Bandung, 15 November 2019 pukul 17.00 WIB bertempat di PT Citrakarya Pranata ( Mercedes-Benz ) , Mahasiswa Desain Produk Telkom University , dapat kesempatan melihat dan menaiki langsung Bis buatan Pakbrik PT. Karoseri Laksana, yang rancangan tersebut salah satu desain yang meraih penghargaan Good Design Indonesia, Desain All New Legacy Sky SR2 untuk model (HD/XHD) Prime mendapat tempat ketiga dari 19 desain di kategori GDI 2018. Hasil dari pertemua singkat dengan Bp Kusririn Chief Designer karoseri Laksana menekankan bahwa, jika ingin desain diterima di masyarakat dan dikatakan berhasil, harus memiliki unsur kreatif berkesan berbeda, sehingga desain mudah diterima dan digemari oleh masayarakat. Kesempatan ini tidak hanya berakhir di atas bis saja dan ngobrol santai, namun kesempatan ke-2, dari 18 mahasiswa yang ikut bertemu, lima diantaranya berkesempatan bersama Tim Laksana ikut pulang kembali ke pabrik di Ungaran Semarang, untuk mencoba test kenyamanan serta kehandalan dari produk terbarunya ini. Sungguh luar biasa kesempatan ini tidak mungkin bisa datang dua kali. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih dari Program Studi Desain Produk (Industrial Design), atas kesempatannya yang diberikan oleh Karoseri Laskana. (Hardy Adiluhung)
Industrial Design dan FRI Kolaborasi dalam Kompetisi Product Development bersama PDMA Indonesia
Bandung, 8 November 2019. Menciptakan ide dan gagasan baru dalam disiplin ilmu teknik, desain, product, manajemen bisnis dll, dengan tujuan menghasilkan efektifitas bagi user dan menciptakan starup-starup baru untuk menyesuaikan IPTEKS. Kompetisi ini yaitu Product Design and Development Competition (PROVETION) dengan peserta dari Sekolah Tinggi Manajemenn PPM, Telkom University, Universitas Surabaya, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Universitas gunadarma, Universitas Singaperbangsa Karawang, Universitas Parahyangan, Duta Wacana Christian University, dengan memperlihatkan hasil prototype-nya dan karya tulisnya.
Sertijab Kepengurusan INDEC dilakukan Secara Khidmat
Bandung, 8 November 2019. Sertijab (Serah Terima Jabatan) dilakukan di acara Sensestation. Pembentukan divisi baru dalam susunan kepanitiaan INDEC menjadi susunan struktur dalam organisasi dalam membantu tugas-tugas indec dan Industrial Design dalam melakuka ketercapaian tujuan. Didampingi oleh Bapak Teuku Zulkarnain M, M. SN sebagai pembina Kemahasiswaan Mahasiswa Industrial Design mensahkan dan memberikan amanah untuk melanjutkan dan mengembangkan perjalanan dari ketua INDEC sebelumnya.