PERANCANGAN FASILITAS PENUNJANG SISTEM SELF-SERVICE
Sistem self-service pada rumah makan merupakan gerakan yang dianggap sebagai sesuatu yang baru dan inovatif, bukan hanya dari aktivitas peduli lingkungan saja,program dan sistem ini melibatkan kebiasaan pengguna dan lingkungan kerjanya. Fasilitas self-service station diharapkan menjadi bagian dari gerakan untuk mendukung gerakan Beberes Sendiri dimana menurut Meuthia (2021), kesadaran lingkungan dan faktor ketersediaan sarana memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat penerimaan program Beberes Sendiri di rumah makan. Menurut Nurdiansyah (2019), self-service adalah sebuah jenis pelayanan dimana pramusaji tidak melayani atau mendatangi meja untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Penggunaan fasilitas penunjang sistem self-service ini dirancang agar dapat meningkatkan efektifitas dan kenyamanan pengguna yang berujung pada kepuasan pengguna/konsumen. Dimana penelitian yang dilakukan oleh Gunawardana, Kulathunga, dan Perera (2015) menyatakan bahwa penghematan waktu yang ditawarkan pada layanan self-service memegang peranan penting dalam kepuasan konsumen, hal ini sesuai dengan pernyataan Kartika (2010) dimana kepuasan kerja merupakan refleksi dari pengguna terhadap aktivitas yang dilakukannya sebagai hasil interaksi antar pengguna, aktivitas, serta linkungan kerja. Self-service station pada rumah makan ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan kenyaman para pengguna hasil kerjasama dengan Program Studi Desain Produk Fakultas Industi Kreatif Telkom University.
Media Pembelajaran berbasis Montessori di TK Graha Ananda
Desain aparatus Montessori yang dikembangkan untuk TK Graha Ananda mencakup berbagai elemen kreatif yang memfasilitasi pembelajaran huruf dan angka. Aparatus ini didesain dengan mempertimbangkan kebutuhan anak usia dini, seperti warna-warna cerah, bentuk yang menarik, dan penggunaan material yang aman dan tahan lama. Tujuan dari pengembangan desain produk ini, yaitu memberikan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan memikat bagi anak usia dini. Selain itu, tujuannya juga melibatkan aspek pengembangan motorik halus, kreativitas, dan keterampilan kognitif anak dalam proses pembelajaran huruf dan angka. Desain aparatus Montessori yang telah dikembangkan dapat terus ditingkatkan dan disesuaikan dengan perkembangan pendidikan anak usia dini. Kolaborasi yang terjalin antara sekolah, ahli Montessori, dan pihak terkait dapat menjadi landasan untuk program-program berkelanjutan yang mendukung pendidikan yang lebih baik. Kelima, pengabdian masyarakat ini tidak hanya memberikan manfaat di tingkat lokal, tetapi juga menjadi contoh yang dapat diadopsi oleh sekolah-sekolah lain dalam mengimplementasikan pendekatan Montessori yang inovatif dalam pendidikan anak usia dini. Dengan memperluas dampaknya, pengabdian ini memiliki potensi untuk menjadi salah satu model dalam peningkatan pendidikan anak usia dini yang berkelanjutan di berbagai wilayah. Penggunaan Sandpaper Letter, Sandpaper Number, dan Moving Alphabet telah memberikan dampak yang signifikan pada perkembangan anak usia dini di TK Graha Ananda. Melalui metode Montessori yang interaktif dan sensorik ini, anak-anak telah menunjukkan peningkatan dalam memahami konsep huruf dan angka secara lebih mendalam. Penggunaan bahan-bahan yang berbeda tekstur pada Sandpaper Letter dan Sandpaper Number telah merangsang sensorik mereka, memperkuat pemahaman visual dan sensorik terhadap huruf dan angka. Sementara itu, implementasi Moving Alphabet telah memberikan pengalaman belajar yang dinamis, memfasilitasi koordinasi motorik halus mereka sambil memperkenalkan konsep huruf dan angka secara menyenangkan. Dampak positifnya terlihat dari peningkatan minat belajar anak-anak, kemandirian dalam pembelajaran, serta peningkatan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung pada tahap awal perkembangan mereka.