Karang Taruna Desa Mekarwangi: Limbah Pinus Jadi Produk Kreatif

Mekarwangi, 6 Juli 2025 – Dalam upaya mendorong kesadaran lingkungan dan memberdayakan pemuda desa, tim pengabdian masyarakat dari Telkom University menyelenggarakan pelatihan kerajinan kreatif berbasis limbah hutan pinus bersama Karang Taruna Desa Mekarwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Kegiatan ini mengangkat tema “Upcycling untuk Keberlanjutan”, dengan fokus pada pembuatan produk dekoratif berbentuk ikan yang dapat difungsikan sebagai gantungan kunci, hiasan dinding, hingga suvenir lokal. Produk ini dirancang dengan memanfaatkan bunga dan daun pinus kering yang banyak ditemukan di sekitar kawasan hutan Perhutani.

Pelatihan dimulai dengan penyuluhan interaktif tentang konsep desain berkelanjutan, ekonomi sirkular, dan pentingnya pengelolaan limbah berbasis lingkungan. Peserta kemudian mengikuti workshop step-by-step berdasarkan modul praktis yang telah disusun oleh tim dosen dan mahasiswa. Seluruh proses dirancang agar mudah direplikasi dengan peralatan sederhana.

“Yang menarik adalah kami tidak perlu beli bahan mahal. Semua dari alam sekitar. Dari situ kami jadi tahu, ternyata limbah bisa jadi peluang,” ujar salah satu peserta Karang Taruna.

Tahapan pembuatan dimulai dari membuka helai bunga pinus, menempelkan perekat pada pola kardus berbentuk ikan, lalu menghias sisik dan sirip ikan menggunakan material alami.

Tak hanya meningkatkan keterampilan teknis, kegiatan ini juga menumbuhkan semangat kolaborasi dan inovasi di kalangan pemuda desa. Sebagian peserta bahkan menyampaikan ide untuk mengembangkan bentuk lain dari hewan-hewan lokal sebagai suvenir khas Desa Mekarwangi.

Sebagai tindak lanjut, tim pengabdian membagikan modul digital dan video tutorial agar peserta dapat melanjutkan produksi secara mandiri di rumah atau dalam kelompok. Diharapkan kegiatan ini menjadi cikal bakal pengembangan usaha kreatif berbasis lingkungan di desa tersebut.

Kegiatan ini sejalan dengan visi Telkom University dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui kolaborasi antara perguruan tinggi dan komunitas lokal. Kolaborasi ini membuka ruang bagi pemuda desa untuk berinovasi, berdaya, dan menjadi bagian dari solusi lingkungan melalui pendekatan desain.

 

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Ruas yang wajib ditandai *