
Bandung, 2025 – Dosen Wanita Program Studi S1 Desain Produk mengikuti Pameran Internasional Merah Delima yang mengusung tema “FLAME” Reclaiming the Space of Beauty. Kegiatan ini diselenggarakan pada 25 Agustus 2025 di Galeri Idealoka, Fakultas Industri Kreatif Telkom University, sebagai ruang bagi seniman, dosen, dan akademisi untuk merepresentasikan gagasan tentang kecantikan yang plural, lentur, personal, dan membebaskan.
Sejumlah 4 orang Dosen Desain Produk ikut serta dalam pameran ini dengan masing-masing karyanya yaitu, Sheila Andita Putri dengan karya berjudul “Combustion Point”, Nur Sabariah dengan karya berjudul “Memory in Memory”, Nurul Fitriana Bahri dengan karya berjudul “Rising in Flame” dan “Threads of Resilience” serta Ica Ramawisari dengan karya berjudul “Motivation of Life” dan “Symphony of a Fire Dreams”.
Pameran ini tidak hanya menampilkan karya seni tetapi juga menghadirkan sesi presentasi kuratorial dari Axel Ramadhan Ridzky, M.Sn. (Indonesia), dan Assoc. Prof. Ahamad Tarmizi bin Azizan, PsD. (Malaysia). Selain itu, acara ini juga menghadirkan pertunjukan seni tunggal oleh Dr. Ranti Rachmawanti. Dalam penampilannya, ia mengeksplorasi simbol, gerak tubuh, serta penggunaan media sederhana seperti lilin dan topeng. Pertunjukan ini memberi pengalaman emosional yang kuat, menghadirkan refleksi tentang kehidupan, identitas, serta hubungan manusia dengan simbol-simbol keseharian.

Ketua Pelaksana Pameran Merah Delima 2025, Dr. Ranti Rachmawanti, menyampaikan, “Pameran Merah Delima ini merupakan sarana bagi para dosen wanita untuk mengekspresikan gagasan, pikiran, dan perasaannya dalam bentuk karya seni. Pada tahun ini, tema Flame: Reclaiming the Space of Beauty berupaya untuk mengambil kembali ruang dirinya dengan merepresentasikan simbol api dalam dirinya. Harapannya, pameran ini menjadi ajang yang berkelanjutan di masa depan, sebagai pameran internasional dari FIK.”
“FLAME: Reclaiming the Space of Beauty” menjadi ajang bagi para akademisi perempuan untuk merayakan keberadaan mereka, berbagi ide, serta menyalakan kembali api dalam diri yang menghadirkan kecantikan sebagai ruang wacana, perlawanan, dan kelembutan. Dengan semangat ini, pameran Merah Delima 2025 memperkuat peran pendidikan seni dalam memajukan diskursus perempuan di ranah seni dan budaya, baik nasional maupun internasional.