
Optimalisasi Media Edukasi “Bingo Perkalian” Bersama Komunitas Gerakan Binar: Kolaborasi Desain Produk Tel-U Dukung Pembelajaran Anak Usia Dini
Bandung, 2025 – Program Studi Desain Produk Telkom University kembali menunjukkan kontribusinya kepada masyarakat melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat (Abdimas) yang berjudul “Optimalisasi Desain dan Material Bingo Perkalian sebagai Media Edukasi Interaktif”. Program ini berkolaborasi dengan Gerakan Binar Bermain Belajar, sebuah komunitas nasional yang aktif dalam pengembangan media pembelajaran bagi anak-anak.
Gerakan Binar yang didirikan oleh Bunda Nani Nurhasanah sejak 2019 telah menginisiasi berbagai program edukatif untuk mendampingi tumbuh kembang anak usia dini. Salah satu program unggulannya adalah Binar Calistung, yang memfokuskan pada pelatihan membaca, menulis, dan berhitung secara menyenangkan. Dalam konteks ini, Bingo Perkalian hadir sebagai inovasi permainan edukatif untuk membantu anak memahami konsep perkalian secara lebih menyenangkan dan interaktif.
Melalui hibah pengabdian masyarakat, tim dosen dan mahasiswa Desain Produk melakukan perancangan ulang terhadap media tersebut. Baik dari segi ukuran kartu, pemilihan material, hingga desain pion permainan. “Kami mengganti material dari art carton ke MDF yang lebih kokoh dan memperkenalkan pion kayu yang lebih ramah anak serta menarik secara visual,” ujar tim pelaksana. Selain itu, desain visual permainan juga diperbaharui agar lebih komunikatif dan menarik bagi anak-anak usia sekolah dasar.
Tidak hanya fokus pada optimalisasi produk, program ini juga melibatkan komunitas Gerakan Binar dalam proses uji coba dan pelatihan penggunaan media edukasi. Kegiatan ini berlangsung dalam beberapa sesi creative workshops bersama para orang tua dan pendidik di komunitas tersebut. Melalui pendekatan ini, media Bingo Perkalian tidak hanya menjadi alat bantu belajar, tetapi juga wadah kolaboratif dalam pemberdayaan komunitas lokal.
“Harapannya, Bingo Perkalian bisa menjadi media edukatif yang tak hanya efektif secara akademik, namun juga inklusif secara sosial dan ekonomi,” tambah perwakilan dari tim Abdimas. Kolaborasi ini juga turut membuka peluang pemberdayaan ekonomi melalui keterlibatan UMKM lokal dalam produksi media permainan tersebut.