PERANCANGAN PEMBATAS INTERAKSI ERGONOMIS UNTUK MENUNJANG PROTOKOL KESEHATAN DI RUMAH MAKAN PECEL LELE METRO
Pembatas interaksi ergonomis meja makan adalah sebuah produk penunjang protokol kesehatan yang berfungsi untuk membatasi interaksi langsung tanpa mengurangi kenyamanan pengunjung dalam melakukan aktivitas stasiun kerjanya di meja makan. Studi NIOSH menemukan bahwa penghalang interaksi mencegah sekitar 70% partikel dari batuk yang diukur melalui penghitung partikel. Pada Februari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia menyarankan penggunaan “penghalang fisik untuk mengurangi paparan virus COVID-19, seperti kaca atau jendela plastik”, yang sejalan dengan saran dari Centers for Disease Control and Pencegahan, yang merekomendasikan untuk “Menempatkan penghalang (misalnya penjaga bersin) antara karyawan dan pelanggan”. Penggunaan pembatas interaksi dirancang agar dapat memenuhi perotokol kesehatan tanpa mengurangi kenyamanan aktivitas di meja makan dan juga interaksi dalam satu meja, untuk itu pembatas interaksi ini dibuat menggunakan bahan akrilik yang menawarkan kekuatan, anti gores, dan kemampuan untuk menahan bahan kimia dan suhu. Untuk melengkapi kebutuhan kepuasan pelanggan dalam hal aksesbilitas peralatan yang ada di meja makan, pembatas interaksi ini dilengkapi juga dengan tray khusus yang flesksibel. Dimana menurut Zeithaml, A, Mary, & Dwayne (2009) kepuasan pelanggan adalah penilaian pelanggan atas produk atau jasa dalam hal menilai apakah produk atau jasa tersebut telah memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Pembatas interaksi ergonomis ini diharapkan dapat meningkatkan kemanan sekaligus kenyaman para pengunjung saat dine-in hasil kerjasama dengan Program Studi Desain Produk Fakultas Industi Kreatif Telkom University.
Pertemuan PT Pindad (Persero) dengan (FIK) Telkom University, membahas MOU Kerja Sama Kolaborasi Riset
Bandung, 2 Juni 2020, Pertemuan antara PT. Pindad (Persero) dan Fakultas Industri Kreatif untuk membicarakan MOU kerjasama. Pertemuan ini disambut oleh Vice President Inovasi PT Pindad (Persero) Windhu Paramarta. Dalam pertemuan ini membahas mengenai Riset Kolaborasi, People Empowerment, Event & Promosi, Pameran Produk & Charity, hal ini untuk mengembangkan kepentingan bersama berbagai bidang antara PT. Pindad dan FIK Telkom University. dengan demikian kesempatan dan pengembangan dosen dan mahasiswa dapat diaplikasikan dan mendapatkan ilmu dari industri yang lebih besar lagi.
Dosen Prodi Desain Produk Ikut Dalam Kegiatan Peluncuran Produk Kontribusi Konsorsium Riset Dan Inovasi COVID-19
Rabu 20 Mei 2020. Di Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan 55 produk riset dan inovasi penanganan Covid-19 karya anak bangsa yang tergabung dalam Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19. Peluncuran di Harkitnas ini menjadi momentum baru bagi kebangkitan sains dan teknologi di Indonesia khususnya bidang kesehatan. Dari 55 produk Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang diluncurkan, Produk-produk unggulan yang berkaitan dengan upaya percepatan penanganan Covid-19. Presiden Jokowi optimis bahwa hal-hal yang dulunya tidak pernah terpikirkan dan hanya mengandalkan impor, sekarang ini bisa memproduksinya secara mandiri. Lebih dari itu, ia berharap Indonesia mampu menghasilkan vaksin sendiri. Telkom University termasuk yang memberikan IDE dan Karya nyata sebagai bukti kepedulian terhadap Pandemik Covid 19. Asep Sufyan M.A S.Ds., M.Sn dan Angga Rusdinar, S.T., M.T., Ph.D dengan karya robot medis dan penyinaran UV (Robot AUMR) ikut meramaikan 55 produk riset dan inovasi penanganan Covid-19 karya anak bangsa yang tergabung dalam Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang diresmikan langsung oleh RI 1 Bapak Presiden Jokowi Dodo. Lebih lanjut Presiden Jokowi berharap agar karya-karya itu tidak berhenti di laboratorium dan jangan hanya terbatas prototipe, tetapi harus terus berlanjut dan bisa diproduksi secara massal untuk memenuhi kebutuhan domestik dan bisa ekspor ke manca negara. “Untuk itu, kerjasama dan kolaborasi antara kekuatan anak bangsa harus diperkuat. Lembaga-lembaga litbang, perguruan tinggi, dunia usaha, dunia industri, masyarakat, semuanya harus bekerjasama membangun ini,” tuturnya. dikutip dari http://www.biskom.web.id/
100 Masker INSERTA karya Dosen Industrial Design kepada Mitra Grab Jawa barat.
World Health Organization (WHO) menganjurkan diwajibkannya penggunaan masker oleh pemerintah Republik Indonesia kepada seluruh masyarakat untuk mencegah Covid-19. seluruh masyarakat Indonesia harus menggunakan masker ketika terpaksa harus beraktivitas di luar rumah. Telkom University melalui inovasi Inserta Face Mask with Replaceable Filter karya Dosen Industrial Design Fakultas Industri Kreatif membagikan 100 masker Inserta kepada Mitra Grab wilayah Jawa Barat di Kantor Grab Jawa Barat, Rabu (8/4/2020). Inserta merupakan masker kain yang memiliki fitur berupa ‘pocket’ untuk mengganti filter didalamnya. Menurut Kepala Urusan Kerja Sama Akademik Telkom University Riky Siswanto, bahwa tujuan dari pemberian masker ini sebagai upaya kepedulian Tel-U terhadap penanggulangan Covid-19 di Indonesia, melalui inovasi produk Inserta. “Kegiatan ini merupakan kontribusi nyata dari program penelitian dan inovasi dari Tel-U dimana telah menghasilkan masker yang dapat di gunaulang dengan fitur insert yg dapat di ganti dan dicuci, kedepan kami akan mencetak 1000 pcs masker dan akan dibagikan kepada masyarakat dan untuk saat ini kami berikan 100pcs masker bagi rekan-rekan Grab yang beraktifitas dilapangan setiap hari ditengah pandemic Covid-19 ini.” Ucapnya. Riky menceritakan bahwa pihak Grab menyambut baik Telkom University disana, menurut Partner Engagement Strategic Lead Grab Jawa Barat Mawaddi Lubby bahwa inovasi karya Telkom University ini sangat bermanfaat bagi mitra Grab yang beraktifitas di lapangan. “Kami berharap dari pemberian masker kepada rekan-rekan mitra grab yang beraktifitas dilapangan ini dapat membantu upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia, dan semoga kontribusi dan inovasi Tel-U dapat semakin di rasakan oleh masyarakat” dikutip dari galamedianews.com, Semoga kontribusi dan inovasi Tel-U dapat semakin di rasakan oleh masyarakat Indonesia.
INSERTA masker pelindung dari virus dan bakteri
Pada masa-masa Siaga Covid-19 seperti sekarang ini perlengkapan proyeksi diri sanga dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk masker yang dapat melindungi kita dari sebaran kuman & virus melalui udara. Permintaan masyarakat akan kebutuhan masker semakin meningkat, untuk itu pihak Telkom University bekerjasama dengan para civitasnya salah satunya adalah beberapa Dosen Desain Produk Industri dari Fakultas Industri Kreatif menginisiasi untuk memproduksi DIY face masker. Perlengkapan proteksi perlindungan diri juga dibutuhkan masyarakat, termasuk masker yang dapat melindungi dari sebaran kuman dan virus melalui udara. Dan sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) semua masyarakat sarankan untuk menggunakan masker DIY face masker ini diberi nama INSERTA yang merupakan masker dengan pocket tempat filter kain kassa yang dapat di-refill atau diganti, selain itu bagian luar masker ini dibuat dari bahan kain yang dapat dicuci dan dipergunakan kembali. Inserta adalah masker kain dengan fitur berupa ‘pocket’ untuk mengganti filter didalamnya dan filter ekstra ini berfungsi untuk meningkatkan perlindungan terhadap droplets maupun debu yang dapat terhirup ketika bernapas sementara Inserta sendiri berasal dari frase ‘insert-again’ dalam Bahasa Inggris berarti ‘memasukkan kembali’. Nama ini merujuk pada fitur utama masker yang memungkinkan fitur baru untuk dimasukkan lagi melalui ‘pocket’ sebelum masker digunakan. Masker sekali pakai hanya diperuntukan bagi kalangan medis dan petugas kesehatan lainnya yang berjuang demi keselamatan masyarakat. Mari kita sebagai masyarakat sipil menggunakan DIY face masker yang dapat kita gunakan berulang kali untuk mengurangi beban kebutuhan perlengkapan medis. Jaga kesehatan diri dan orang-orang sekitar kita yang kita sayangi dengan menggunakan INSERTA.