Bachelor of Product Design Telkom University

Kegiatan

Nov
05

Delegasi KMITL Thailand Hadiri Program Kursus Batik di FIK Tel-U

Bandung – Telkom University menyambut delegasi dari Thailand pada hari Selasa, 22 Oktober 2024, dalam rangkaian kegiatan program Batik Course yang berlangsung hingga Kamis, 24 Oktober 2024. Delegasi yang terdiri dari 17 mahasiswa dan 3 dosen ini berasal dari King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang (KMITL) dan Burapha University. Program ini diinisiasi oleh Centre of Excellence (COE) Digital Assets and Craftsmanship, Ciptaloka, yang bekerja sama dengan Fakultas Industri Kreatif di Telkom University sebagai upaya untuk mendalami seni batik sekaligus membangun hubungan lintas budaya antara Indonesia dan Thailand. Ahda Yunia Sekar F., S.Sn., M.Sn., Ketua COE Ciptaloka sekaligus Ketua Program Batik Course, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi media pengajaran dan pembelajaran, tetapi juga berperan sebagai ajang diskusi budaya. “Program ini memungkinkan kita untuk membuka diskusi budaya dengan negara tetangga, sehingga menciptakan pemahaman lintas budaya yang lebih dalam,” ungkap Ahda Yunia. Program Batik Course ini, lanjutnya, merupakan bagian dari upaya Telkom University dalam memperkenalkan keindahan dan filosofi batik kepada dunia internasional, khususnya kepada institusi pendidikan di Thailand. Swastamita: Momen Unjuk Karya di Panggung Internasional Sebagai penutup program, hasil karya batik dari para peserta akan dipamerkan pada ajang Swastamita yang digelar pada Sabtu, 26 Oktober 2024, bertempat di Cornerstone Paskal, Bandung. Acara Swastamita merupakan fashion show dan pameran seni tekstil tahunan yang diselenggarakan oleh Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion. Acara ini menawarkan kesempatan bagi para mahasiswa dari Indonesia dan Thailand untuk memamerkan kreativitas mereka di hadapan pengunjung, termasuk pegiat industri fashion dan seni dari dalam maupun luar negeri. Swastamita, yang berasal dari bahasa Sanskerta berarti “pemandangan senja yang indah,” menjadi simbol penyatuan seni dan budaya yang disampaikan melalui karya batik. Karya yang dipamerkan di Swastamita diharapkan mampu menggambarkan interpretasi masing-masing individu dalam mengolah batik, baik dari segi motif, warna, maupun filosofi, sehingga menciptakan ragam visualisasi batik yang segar. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menarik minat audiens internasional, sekaligus mengangkat potensi seni batik Indonesia di ranah global. Talk Show: Diskusi Karya Kreatif Berbasis Nilai Budaya Dalam rangkaian kegiatan Batik Course ini, turut diselenggarakan sebuah talk show yang melibatkan dosen Desain Produk serta Desain Kriya Tekstil dan Fashion dari Telkom University bersama para dosen tamu dari KMITL dan Burapha University. Talk show ini diadakan untuk mendiskusikan berbagai cara dalam mengadaptasi nilai-nilai lokal ke dalam produk siap pakai, seperti busana dan aksesori. Diskusi ini menjadi media pertukaran pengetahuan yang sangat berharga, mengingat pesatnya perkembangan industri fashion global yang tetap memerlukan sentuhan lokal. Dosen tamu asal Thailand juga mengungkapkan kekagumannya terhadap keragaman budaya Indonesia yang dapat diintegrasikan dalam produk-produk desain modern. “Melalui pemahaman budaya lokal, kami dapat menciptakan karya yang memiliki nilai tambah dan memiliki relevansi tinggi dengan pasar global,” tutur salah satu dosen dari KMITL. Kolaborasi akademis lintas negara ini diharapkan mampu menghasilkan ide-ide segar yang relevan bagi dunia kreatif masa kini. Membangun Hubungan Internasional Melalui Kesenian Kegiatan Batik Course ini memiliki arti penting dalam memperkuat hubungan internasional antar universitas dan membuka peluang kolaborasi di masa mendatang. Para peserta dari KMITL dan Burapha University mengaku bahwa pengalaman mengikuti program ini tidak hanya menambah keterampilan membatik, tetapi juga memberikan wawasan baru tentang kekayaan budaya Indonesia. Di sisi lain, program ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa Telkom University untuk bertukar pandangan mengenai tradisi seni dan budaya Thailand. Dengan adanya program-program seperti ini, diharapkan tercipta ikatan yang kuat antara institusi pendidikan di Indonesia dan Thailand. Seni batik sebagai kekayaan budaya Indonesia, dapat menjadi medium untuk menjembatani pemahaman budaya sekaligus memperkenalkan warisan bangsa kepada dunia internasional. (Dir) Sumber : https://www.indofakta.com/News/36868

By nursabariaharif@telkomuniversity.ac.id | Kegiatan . Kegiatan . Kegiatan Belajar Mengajar . mahasiswa
DETAIL
Okt
29

Pre-Event International Design Summer Camp (IDSC) 2025

Pra-Event International Design Student Camp (IDSC) telah selesai diselenggarakan pada hari Kamis, 24 Oktober 2024 lalu. Kegiatan ini merupakan rangkaian pre-event International Design Summer Camp (IDSC) yang akan diselenggarakan 2025 nanti. Kegiatan berupa sharing session mengusung teman “Adapting Local Values into Wearable Products” yang bertujuan untuk mendiskusikan bagaimana nilai budaya lokal dapat diintegrasikan secara baik ke dalam produk wearable, menciptakan desain yang tidak hanya estetis tetapi juga kaya akan makna budaya. Kegiatan ini yang terbagi menjadi 4 topik yang berbeda-beda dengan 5 orang narasumber yakni Sakchira Wiengkao, Chakkrit Buakaew, Ph.D., Uraiwan Pitimaneeyakul, Ph.D. dari King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang serta Dr. Muchlis, S.Sn., M.Ds. dan Faradillah Nursari, B.Des., M.Ds. dari Fakultas Industri Kreatif Telkom University. Acara yang diawali dengan sambutan ketua program studi Desain Produk Telkom University ini, berhasil menghadirkan suasana diskusi yang hangat bersama para mahasiswa Desain Produk dan Kriya (Tekstil & Fashion) Telkom University  

By nursabariaharif@telkomuniversity.ac.id | General . Kegiatan . Kegiatan
DETAIL
Jul
04

PERANCANGAN SEGITIGA KERJA ERGONOMIS UNTUK MENUNJANG KENYAMANAN PEGAWAI DI FOOD TRUCK PECEL LELE METRO BANDUNG

Sistem segitiga kerja pada dapur merupakan sistem penunjang aktivitas yang dapat membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi alur aktivitas penggunanya, diharapkan dengan terfasilitasinya sistem kerja ergonomis ini pada Food Truck pengguna dapat melakukan aktivitasnya dengan aman dan nyaman yang berdampak pada meningkatnya kepuasan pengguna. Dimana penelitian yang dilakukan oleh Gunawardana, Kulathunga, dan Perera (2015) menyatakan bahwa penghematan waktu (efiktifitas dan efisiensi) yang ditawarkan memegang peranan penting dalam kepuasan konsumen, hal ini sesuai dengan pernyataan Kartika (2010) dimana kepuasan kerja merupakan refleksi dari pengguna terhadap aktivitas yang dilakukannya sebagai hasil interaksi antar pengguna, aktivitas, serta linkungan kerja. Sistem segitiga kerja pada dapur mini dan mobile pada Food Truck ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan kenyaman para pengguna hasil kerjasama dengan Program Studi Desain Produk Fakultas Industi Kreatif Telkom University.

By dzakwandhiya@student.telkomuniversity.ac.id | Kegiatan . Pengabdian Masyarakat
DETAIL
Jun
22

Upgrading 100 Hari Kerja INDEC

  ] Ho…Ho…Ho… 100 Hari Sudah Berlayar 🌊 Inilah Recap dari kerja keras kru-kru keren kami, tetap berlayar sampai tujuan Kabinet Selasar Catha 🙌🏆 https://www.instagram.com/p/C8hCcCaJQz4/?img_index=1 #INDECSelasarCatha #BerkaryaKolaborasidanBerprestasi

By nursabariaharif@telkomuniversity.ac.id | Kegiatan . mahasiswa
DETAIL
Jun
06

INDEC Championship

[ INDEC Championship ] Keringat sudah di peras, Ayo intip keseruan kami di INDEC Championship kali ini IHIY🌟👀🙌🏋🏻‍♀️⚽️🏸 #INDECSelasarCatha #BerkaryaKolaborasidanBerprestasi https://www.instagram.com/p/C73T_nFpnmF/?img_index=10  

By nursabariaharif@telkomuniversity.ac.id | Kegiatan . mahasiswa
DETAIL