Delegasi KMITL Thailand Hadiri Program Kursus Batik di FIK Tel-U
Bandung – Telkom University menyambut delegasi dari Thailand pada hari Selasa, 22 Oktober 2024, dalam rangkaian kegiatan program Batik Course yang berlangsung hingga Kamis, 24 Oktober 2024. Delegasi yang terdiri dari 17 mahasiswa dan 3 dosen ini berasal dari King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang (KMITL) dan Burapha University. Program ini diinisiasi oleh Centre of Excellence (COE) Digital Assets and Craftsmanship, Ciptaloka, yang bekerja sama dengan Fakultas Industri Kreatif di Telkom University sebagai upaya untuk mendalami seni batik sekaligus membangun hubungan lintas budaya antara Indonesia dan Thailand. Ahda Yunia Sekar F., S.Sn., M.Sn., Ketua COE Ciptaloka sekaligus Ketua Program Batik Course, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi media pengajaran dan pembelajaran, tetapi juga berperan sebagai ajang diskusi budaya. “Program ini memungkinkan kita untuk membuka diskusi budaya dengan negara tetangga, sehingga menciptakan pemahaman lintas budaya yang lebih dalam,” ungkap Ahda Yunia. Program Batik Course ini, lanjutnya, merupakan bagian dari upaya Telkom University dalam memperkenalkan keindahan dan filosofi batik kepada dunia internasional, khususnya kepada institusi pendidikan di Thailand. Swastamita: Momen Unjuk Karya di Panggung Internasional Sebagai penutup program, hasil karya batik dari para peserta akan dipamerkan pada ajang Swastamita yang digelar pada Sabtu, 26 Oktober 2024, bertempat di Cornerstone Paskal, Bandung. Acara Swastamita merupakan fashion show dan pameran seni tekstil tahunan yang diselenggarakan oleh Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion. Acara ini menawarkan kesempatan bagi para mahasiswa dari Indonesia dan Thailand untuk memamerkan kreativitas mereka di hadapan pengunjung, termasuk pegiat industri fashion dan seni dari dalam maupun luar negeri. Swastamita, yang berasal dari bahasa Sanskerta berarti “pemandangan senja yang indah,” menjadi simbol penyatuan seni dan budaya yang disampaikan melalui karya batik. Karya yang dipamerkan di Swastamita diharapkan mampu menggambarkan interpretasi masing-masing individu dalam mengolah batik, baik dari segi motif, warna, maupun filosofi, sehingga menciptakan ragam visualisasi batik yang segar. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menarik minat audiens internasional, sekaligus mengangkat potensi seni batik Indonesia di ranah global. Talk Show: Diskusi Karya Kreatif Berbasis Nilai Budaya Dalam rangkaian kegiatan Batik Course ini, turut diselenggarakan sebuah talk show yang melibatkan dosen Desain Produk serta Desain Kriya Tekstil dan Fashion dari Telkom University bersama para dosen tamu dari KMITL dan Burapha University. Talk show ini diadakan untuk mendiskusikan berbagai cara dalam mengadaptasi nilai-nilai lokal ke dalam produk siap pakai, seperti busana dan aksesori. Diskusi ini menjadi media pertukaran pengetahuan yang sangat berharga, mengingat pesatnya perkembangan industri fashion global yang tetap memerlukan sentuhan lokal. Dosen tamu asal Thailand juga mengungkapkan kekagumannya terhadap keragaman budaya Indonesia yang dapat diintegrasikan dalam produk-produk desain modern. “Melalui pemahaman budaya lokal, kami dapat menciptakan karya yang memiliki nilai tambah dan memiliki relevansi tinggi dengan pasar global,” tutur salah satu dosen dari KMITL. Kolaborasi akademis lintas negara ini diharapkan mampu menghasilkan ide-ide segar yang relevan bagi dunia kreatif masa kini. Membangun Hubungan Internasional Melalui Kesenian Kegiatan Batik Course ini memiliki arti penting dalam memperkuat hubungan internasional antar universitas dan membuka peluang kolaborasi di masa mendatang. Para peserta dari KMITL dan Burapha University mengaku bahwa pengalaman mengikuti program ini tidak hanya menambah keterampilan membatik, tetapi juga memberikan wawasan baru tentang kekayaan budaya Indonesia. Di sisi lain, program ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa Telkom University untuk bertukar pandangan mengenai tradisi seni dan budaya Thailand. Dengan adanya program-program seperti ini, diharapkan tercipta ikatan yang kuat antara institusi pendidikan di Indonesia dan Thailand. Seni batik sebagai kekayaan budaya Indonesia, dapat menjadi medium untuk menjembatani pemahaman budaya sekaligus memperkenalkan warisan bangsa kepada dunia internasional. (Dir) Sumber : https://www.indofakta.com/News/36868
Savale International Exhibition: Swastamita x Finale La Salle
Savale: Swastamita x Finale La Salle – Pameran Internasional Menampilkan Karya Kreatif Mahasiswa dari Berbagai Negara Bandung, 18-20 Oktober 2024 – Program Studi S1 Desain Produk dan Program Studi S1 Kriya (Textile & Fashion) Fakultas Industri Kreatif Telkom University mempersembahkan pameran internasional bertajuk “Savale,” sebuah akronim dari “Swastamita” dan “Finale” yang berarti keselarasan sempurna di akhir perjalanan. Pameran ini merupakan hasil kolaborasi antara pameran rutin tahunan Program Studi S1 Kriya “Swastamita” dan Program Studi Desain Produk “Finale,” yang menampilkan karya-karya Tugas Akhir mahasiswa. Pameran Savale telah diselenggarakan pada hari Jumat hingga Minggu, 18-20 Oktober 2024, bertempat di Posco Bandung, mulai dibuka sejak pukul 09:00 hingga 18:00. Acara ini dibuka secara resmi pada 18 Oktober 2024, dengan prosesi sambutan dari Dekan Fakultas Industri Kreatif serta pemotongan pita yang didampingi para struktural Fakultas Industri Kreatif Telkom University. Savale International Exhibition menyuguhkan karya-karya luar biasa dari 133 desainer dengan total 158 karya, termasuk di antaranya 83 karya Tugas Akhir dari Program Studi Desain Produk dan 56 karya dari Program Studi Kriya. Selain itu, pameran ini juga melibatkan exhibitor internasional dari (5) lima negara, yaitu Indonesia, India, Prancis, Malaysia, dan Jepang, serta exhibitor dari universitas rekanan seperti IFI, UPI, dan STDI. Selain pameran, pengunjung juga dapat menikmati berbagai kegiatan menarik seperti sesi tour yang dipandu oleh tour guide, workshop kreatif yang diadakan dua kali sehari dengan (5) lima jenis workshop berbeda, serta hiburan dari talent dari internal maupun rekanan Fakultas Industri Kreatif Telkom University. Savale sukses menghadirkan 1.059 orang pengunjung, yang terdiri dari pengunjung dalam maupun luar negeri. Savale bukan hanya sekadar pameran, tetapi juga perwujudan dari hasil kerja keras dan kreativitas para mahasiswa dalam menyelesaikan Tugas Akhir mereka. More Instagram @savale.exhibition
DESIGN OF ENVIRONMENTALLY FRIENDLY PACKAGING FOR UMKM ULENAK BANDUNG
Pada Jumat, 21 Juni 2024, tim dari Universitas Telkom melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “PERANCANGAN KEMASAN RAMAH LINGKUNGAN UNTUK UMKM ULENAK BANDUNG”. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu UMKM Ulenak Bandung dalam memperkenalkan kemasan ramah lingkungan yang menggunakan besek sebagai wadah produk. Langkah ini merupakan bagian dari upaya UMKM Ulenak Bandung untuk meningkatkan kesadaran lingkungan sekaligus memperkuat citra merek mereka di mata konsumen. Besek dipilih sebagai bahan kemasan karena sifatnya yang ramah lingkungan, terbuat dari bambu yang dapat terurai secara alami. Selain itu, besek memiliki nilai estetika yang tinggi dan memberikan sentuhan tradisional yang unik, sesuai dengan karakter produk ulen yang diproduksi oleh UMKM Ulenak Bandung. Pemilihan kemasan ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya tarik produk di pasar yang semakin peduli terhadap isu-isu lingkungan. Kemasan besek tersebut dilengkapi dengan label yang merupakan implementasi dari aset visual dan logo yang dihasilkan oleh tim pengabdian masyarakat lain dari Universitas Telkom. Logo dan aset visual yang lebih modern, namun tetap mempertahankan ciri khas warna merah dan kuning serta gaya ilustrasi watercolor, diaplikasikan pada label kemasan untuk memberikan identitas yang kuat dan konsisten. Label ini tidak hanya menambah estetika kemasan, tetapi juga memberikan informasi yang jelas mengenai produk kepada konsumen. Dengan perancangan kemasan ramah lingkungan ini, diharapkan UMKM Ulenak Bandung dapat memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing produk mereka. Kemasan yang menarik dan berkelanjutan dapat menjadi nilai tambah yang signifikan, menarik perhatian konsumen yang semakin peduli dengan keberlanjutan lingkungan. Langkah ini juga sejalan dengan tren global yang semakin mengutamakan produk-produk yang eco-friendly. Kegiatan pengabdian ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada UMKM Ulenak Bandung, tetapi juga menjadi pengalaman berharga bagi tim Universitas Telkom dalam menerapkan ilmu dan keterampilan mereka di dunia nyata. Dengan demikian, sinergi antara institusi pendidikan dan UMKM ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang lebih luas di masa depan. Inisiatif seperti ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara akademisi dan pelaku usaha dapat menghasilkan solusi kreatif dan berkelanjutan bagi tantangan bisnis dan lingkungan.
HIBAH DESAIN LOGO DAN ASET VISUAL UNTUK UMKM ULENAK BANDUNG
Pada Jumat, 21 Juni 2024, tim dari Universitas Telkom melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “HIBAH DESAIN LOGO DAN ASET VISUAL UNTUK UMKM ULENAK BANDUNG”. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu UMKM Ulenak Bandung dalam proses rebranding dengan memberikan desain logo dan aset visual yang lebih modern namun tetap mempertahankan ciri khas dari UMKM tersebut. UMKM Ulenak Bandung sendiri merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah yang memproduksi ulen dengan berbagai rasa isian, dan tengah berupaya meningkatkan daya tarik produknya melalui rebranding yang tepat. Dalam proses rebranding ini, tim Universitas Telkom melakukan diskusi mendalam dengan pemilik UMKM Ulenak Bandung untuk memahami kebutuhan dan preferensi mereka. Diskusi ini menghasilkan kesepakatan untuk mempertahankan warna logo eksisting, yakni merah dan kuning, karena warna tersebut telah menjadi identitas yang dikenal oleh konsumen setia mereka. Tim kemudian bekerja untuk menciptakan desain yang tidak hanya modern, tetapi juga mampu merepresentasikan semangat dan keunikan dari UMKM Ulenak Bandung. Desain akhir yang dihasilkan mengusung gaya ilustrasi watercolor yang memberikan kesan segar dan dinamis. Gaya ini dipilih karena mampu menghadirkan nuansa yang lebih hidup dan menarik, sesuai dengan karakter produk ulen yang ditawarkan oleh UMKM Ulenak Bandung. Selain itu, elemen-elemen visual dalam desain ini dirancang untuk fleksibel digunakan dalam berbagai media, mulai dari kemasan produk, banner, hingga media sosial. Penerapan desain baru ini diharapkan dapat meningkatkan citra UMKM Ulenak Bandung di mata konsumen. Dengan logo dan aset visual yang lebih modern, diharapkan produk ulen mereka dapat lebih mudah dikenali dan diminati oleh pasar yang lebih luas. Ini merupakan langkah penting dalam strategi pemasaran UMKM Ulenak Bandung untuk bersaing di tengah pasar yang semakin kompetitif.
PERANCANGAN RAK GANTUNG UNTUK MENGATASI KETERBATASAN RUANG DI PONDOK PESANTREN
Pondok Pesantren Tahfidz Yatim Dhuafa Al-Furqon menghadapi tantangan unik dalam memenuhi kebutuhan santri dengan keterbatasan ruang yang ada. Untuk mengatasi hal ini, pengembangan rak gantung dengan menggunakan material rotan telah diusulkan. Material ini dipilih bukan hanya karena sifatnya yang ringan dan kuat, tetapi juga karena cocok dengan konsep produk keseluruhan dan mendukung prinsip keberlanjutan yang dijunjung tinggi di pesantren. Desain rak gantung rotan ini menggabungkan fungsi praktis dengan estetika yang memperkaya lingkungan pesantren. Dalam proses pengembangannya, kerjasama erat antara ahli desain, pengurus pesantren, dan santri menjadi kunci keberhasilan. Mereka bekerja sama untuk memastikan bahwa setiap aspek dari rak gantung tidak hanya memenuhi kebutuhan ruang dan penyimpanan santri, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kehidupan di pesantren.